Profil Anies Baswedan (ABW)

H. Anies Rasyid Baswedan, S.E., M.P.P., Ph.D. adalah akademisi, aktivis sosial, dan politikus Indonesia yang pernah menjabat sebagai Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta periode 2017–2022.

Ia dikenal sebagai pencetus Indonesia Mengajar, sebuah gerakan bagi generasi muda untuk direkrut sebagai pengajar muda di Sekolah Dasar dan masyarakat selama satu tahun. Anies merupakan cucu dari pahlawan nasional Abdurrahman Baswedan.

Anies Baswedan lahir di Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969 dari pasangan Rasyid Baswedan dan Aliyah. Kedua orang tuanya adalah pendidik. Anies lahir dari keluarga terpelajar.

Bapaknya Rasyid Baswedan pernah menjadi Wakil Rektor Universitas Islam Indonesia dan ibunya Aliyah adalah guru Besar Universitas Negeri Yogyakarta.

Pada usia 5 tahun, Anies didaftarkan orang tuanya di taman kanak-kanak Masjid Syuhada, Yogyakarta. Setelah tamat, ia meneruskan di SD Laboratori, SMP Negeri 5, dan SMA Negeri 2. Semuanya di Kota Yogyakarta.

Di tengah-tengah menempuh pendidikan di SMA, ia mendapatkan beasiswa untuk mengenyam pendidikan satu tahun di Amerika. Akibatnya, kelulusannya di SMA Yogyakarta molor setahun. Dia baru lulus pada tahun 1989, seharusnya tahun 1988.

Setelah menyelesaikan SMA, dia masuk ke Fakultas Ekonomi di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta. Dia menyandang gelar sarjana ekonomi pada usia 26 tahun.

Lulus dari sini, Anies langsung aktif di lembagai kajian ekonomi di almamaternya di Pusat Antar Universitas Studi Ekonomi UGM.

Lagi-lagi Anies mendapatkan beasiswa untuk magister dan doktornya. Dia menempuh pendidikan S2 di University of Maryland, School of Public Policy, College Park, Amerika Serikat dan S3-nya di Northern Illinois University, Department of Political Science, Dekalb, Illinois, Amerika Serikat.

Dunia sekolah Anies, terbilang istimewa. Dia beberapa kali mendapatkan beasiswa untuk sekolah di luar negeri. Tidak hanya istimewa di pendidikan, tetapi di dunia aktivis pun Anies memiliki kisah menakjubkan sejak anak-anak.

Saat di SMA dia menjadi wakil ketua OSIS, dan pada usia 16 tahun itu, Anies juga terpilih menjadi ketua OSIS se-Indonesia saat mengikuti pelatihan kepemimpinan bersama 300 ketua OSIS. Di perguruan tinggi, ia sama aktifnya. Jabatan Ketua Senat UGM, pada tahun 1992, dia dudukinya.

Namanya mulai menasional setelah menyandang gelar doktor di Amerika dan kembali ke Indonesia. Dia langsung mengemban tugas menjadi Direktur Riset The Indonesian Institute. Ini adalah sebuah organisasi yang berfokus pada riset dan analisa kebijakan publik.

Kariernya berlanjut, saat dia terpilih sebagai rektor Universitas Paramadhina sebagai rektor termuda di Indonesia pada usia 38 tahun. Janjinya ingin menuntaskan dan mengisi kemerdekaan Indonesia melalui pendidikan, dia gelorakan dengan berbagai kegiatan.

Anies mewujudkan Gerakan Indonesia Mengajar. Kegiatannya, mengirimkan anak-anak muda terbaik bangsa menjadi pengajar di Sekolah Dasar di daerah-daerah terpencil di pelosok Indonesia.

Tidak hanya itu yang dilakukan Anies, dia juga menginisiasi kelas inspirasi dengan menggerakkan ribuan orang di berbagai kota untuk mengorganisir dan mengajar selama satu hari di Sekolah Dasar.

Bahkan untuk menuntaskan janji kemerdekaan ini, dia mencoba terjun ke dunia politik dengan menjadi peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat.

Hasilnya tidak gemilang, namun bukan halangan bagi Anies Baswedan untuk menuntaskan janji kemerdekan. Dia bergerak dengan menginisiasi Gerakan Turun Tangan.

Anies mengajak semua orang terlibat mengurus negeri dengan menginisiasi Gerakan Turun Tangan membantu dan mendorong calon pemimpin muda berpotensi dan bersih.

Karier politiknya mulai terlihat saat dia terlibat turun tangan membantu pasangan capres Joko Widodo-Jusuf Kalla dengan menjadi juru bicara pasangan tersebut. Pasca Pilpres, dia menjadi bagian tim transisi presiden terpilih.

Cita-citanya tentang pendidikan mulai terwujud saat dia dipilih Jokowi menjadi Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kabinet Kerja 2014-2019.

Namun, di tengah menjalani tugasnya, ia terkena reshuffle kabinet Jokowi pada 27 Juli 2016. Tak jadi menteri, Anies diminta Prabowo Subianto untuk maju bersama Sandiaga Uno dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.

Pada 16 Oktober 2017, ia bersama Sandiaga Uno dilantik menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 2017-2020.

KELUARGA
Istri : Fery Farhati Ganis, S.Psi, M.Sc
Anak : Ismail Hakim
Mikail Azizi
Kaisar Hakam
Mutiara Annisa

PENDIDIKAN
• SD IKIP Labrotori II, Yogyakarta (1982)
• SMP Negeri 5, Yogyakarta (1985)
• SMA, South Milwaukee, Senior High School (AFS Year Program), Wisconsin, Amerika (1988)
• SMA Negeri 2, Yogyakarta (1989)
• S1. Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta (1995)
• S2. University of Maryland, School of Public Policy, College Park, Amerika Serikat (1998)
• S3. Northern Illinois University, Department of Political Science, DeKalb, Illinois, Amerika Serikat (2005)

KARIER
• Redaktur dan Pembawa Acara “Tanah Merdeka” (Program TVRI Yogyakarta) (1989-1991)
• Program Koordinator di Center for Student and Community Development (1993-1994)
• Peneliti dan Koordinator Proyek di Pusat antar Universitas (PAU) Studi Ekonomi UGM (1994-1996)
• Peneliti pada The Office of Research, Evaluation, and Policy Studies, Northern Illinois University (2000-2004)
• Peneliti pada Center for Governmental Studies, Northern Illinois University (2000-2000)
• Research Manager di IPC, Inc., Chicago, Illinois, Amerika (2004-2005)
• Direktur Riset The Indonesian Institute, Center for Public Policy Analysis, Jakarta (2005 – 2009)
• Peneliti Utama di The Indonesian Survei Institute (LSI), Jakarta (2005-2007)
• National Advisor Bidang Desentralisasi dan Otonomi Daerah pada Partnership for Governance Reform, Jakarta (2006-2007)
• Rektor Universitas Paramadina (2007-2011)
• Pendiri dan Ketua Gerakan Indonesia Mengajar (2010)
• Presenter Program Save Our Nation, Metro TV (2010)
• Presenter Young Global Leaders Summit, Tanzania, Afrika (2010)
• Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah dalam Kabinet Kerja (2014-2016)
• Gubernur DKI Jakarta (2017-2022)
• Calon Presiden RI 2024-2029 dari Partai NasDem

PENGHARGAAN
• AFS Intercultural Program, Milwaukee High School, Wisconsin, AS (1987)
• JAL Scholarsip (1993)
• Fulbright Scholarship (1997)
• ASEAN Student Awards Program (USAID-USIA-NAFSA) (1998)
• William P Cole III Fellowship, Universitas Maryland (1998)
• Indonesian Cultural Foundation Scholarship (1999)
• Gerald Maryanov Fellow, Northem Illions University (2004)
• William P Cole III Fellow di Maryaland School of Public Policy, ICF Scholarship (2005)

PENGHARGAAN SELAMA MENJADI GUBERNUR DKI JAKARTA
• Transformasi terbaik dunia
• Penanganan Covid-19 terbaik
• Kota Paling ramah bersepeda 2021
• Keterbukaan informasi Publik 2019
• Hasil Pengawasan Itjen Kemendagri
• Jakarta sebagai Kota terbaik di Asia
• Procurement Award 2020
• Tiga Penghargaan atas kinerja pemberantasan korupsi di Jakarta oleh KPK
• Para Pemimpin perubahan 2019
• Juara Sustainable Transfort Award ( STA) 2021
• KPID DKI Jakarta awards 2019
• Penghargaan Pengembangan Pendidikan Agama dari Kemenag RI 2020
• Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan 2019
• Masuk dalam daftar 21 Heroes 2021 TUMI
• Anuegerah KPAI 2019
• INTEGRA 2018 Kemnaker RI
• Provinsi terbaik Tim Pengendalian Inflasi Daerah- 2019
• Top Inovasi Pelayanan Publik dan Pengelolaan Pengaduan Pelayanan Publik terbaik 2020
• Juara Pertama ASEAN ICT Awards 2021 untuk kategoriPublic Sector
• Juara Pertama Dunia atas inovasi Sistem Pengendalian Banjir ( Flood Control System ) 2022
• Penghargaan Lifting Structure dari MURI untuk Pembangunan JIS 2022
• Eksport Beras Premium Pertama DKI ke Arab Saudi 2022
• Predikat Wajar tanpa Pengecualian ( WTP) 5 kali berturut-turut dari BPK RI
• Gubernur tercepat tunaikan janji politik
• Sukse Pembangunan Sirkuit Formula E tercepat di dunia
• Sukses penyelenggaraan balap mobil Formula E Internasional 2022.